Pengelolaan wakaf Produktif di Masjid Darun Ni’mah Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Muhammad Ibadurrahman, 2018. “pengelolaan wakaf Produktif di Masjid Darun Ni’mah Samarinda. Skripsi, Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negri (IAIN) Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Drs. H. Romansyah Harul, MSI dan Rachmad Saleh Nasution, LC, M.E
Latar belakang penelitian ini adalah banyaknya wakaf yang hanya dikelola secara tradisional sehingga manfaatnya hanya bersifat konsumtif dan belum mengarah ke produktif. Salah satu penyebabnya adalah para nazhir yang tidak memiliki kemampuan dalam mengelola dan mengembangkan wakaf. Padahal nazhir mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pengelolaan wakaf. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem pengelolaan wakaf produktif di Masjid Darun Ni’mah dan bagaimana bentuk pengelolaan wakaf produktif dalam meningkatkan pendapatan unit-unit ekonomi di Masjid Darun Ni’mah . Sehingga wakaf dapat memberikan manfaat secara optimal baik dari segi keagamaan, sosial maupun ekonomi di luar dari peruntukkan harta benda wakaf.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan kualitatif dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dilihat dari ketekunan data dan triangulasi. Adapun teknik analisis data menggunakan analisis data model interaktif Miles & Huberman yaitu reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi.
Hasil yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah dalam pengelolaan wakaf produktif kita bisa memanfaatkan lahan tersebut semaksimal mungkin dengan cara membangunnya tempat usaha atau bisa lahan tersebut disewakan agar menjadi pendapatan bagi masjid itu sendiri. Wakaf yang dikelola oleh Masjid Darunni’mah didalamnya terdapat tanah kosong yang disewakan, dan menyewakan ruko. Keterpaduan tempat-tempat tersebut dengan fungsi yang beragam dimaksudkan agar yayasan Masjid Darun Ni’mah mampu mandiri dalam operasionalisasi fungsi, dan sosial.