Problematika Guru Kelas di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Samarinda
Abstract
ABSTRAK
Sampurna. 2017. Problematika Guru Kelas di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Drs. H. Yahya, M.Pd, sebagai dosen pembimbing I dan Ibu Juhairiah, M.Pd, sebagai pembimbing II.
Latar belakang penelitian ini adalah problematika guru PAI menjadi guru kelas. Seharusnya guru-guru yang memiliki latar belakang PAI mengajar bidang studi PAI. Permasalahan di sini adalah guru-guru PAI mengajar tidak linier menjadi guru kelas, setelah diterapkannya Kurikulum 2013. Kesulitan-kesulitan yang sering terjadi adalah kurang menguasainya secara mendalam materi yang diajarkan kepada siswa, dan penggunaan strategi yang sulit untuk diterapkan di dalam pembelajaran, serta sulitnya mengatur materi yang diajarkan sedikit sedangkan alokasi waktunya banyak.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui problem atau kesulitan apa saja yang dialami guru-guru PAI dalam menjalankan tugas sebagai seorang guru, serta untuk mengetahui apa saja upaya yang dilakukan oleh pihak yang terkait seperti guru, sekolah maupun pemerintah dalam membantu problem yang dihadapi guru-guru tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan mengambil objek penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Samarinda. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari observasi, wawancara dan deskripsi analisis melalui empat tahap yakni, dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
Kesimpulan pada penelitian ini, yaitu 1) problematika guru PAI menjadi guru kelas disebabkan karena guru-guru PAI yang memiliki setifikasi guru kelas. Penyebab lainnya adalah karena sekolah masih kekurangan SDM guru-guru yang lulusan PGMI. Oleh karena itu, guru-guru yang lulusan PAI yang dijadikan sebagai guru kelas. 2) Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut dengan banyak belajar dari berbagai macam sumber, bertanya kepada teman-teman yang lebih memahami mata pelajaran yang kurang dipahami, berkonsultasi kepada kepala sekolah, serta mengikuti berbagai macam pelatihan-pelatihan yang diperuntukkan untuk guru-guru yang berguna untuk meningkatkan kompetensinya. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dengan mengadakan kuliah kembali untuk guru PAI yang menjadi guru kelas dengan mengambil program studi PGMI agar menjadi linier selama 4 tahun.