Show simple item record

dc.contributor.authorYudi, Irwan
dc.date.accessioned2024-01-04T01:12:13Z
dc.date.available2024-01-04T01:12:13Z
dc.date.issued2023-12-28
dc.identifier.urihttp://repository.uinsi.ac.id/handle/123456789/3849
dc.description.abstractABSTRAK Irwan Yudi, 2023.“ Metodologi Tafsir Bugis (Studi Perbandingan Antara Tafsir al-Munir Karya AG. H. Daud Ismail Dengan Tafsir Al-Quran al-Karim Karya MUI Sul-Sel)”. Skripsi, jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Dr. Mursalim, M.Ag dan Dr. Hj. Sitti Saghirah, M.Ag Salah satu dari berbagai tafsir lokal yang ada, tafsir Bugis menonjol sebagai salah satu tafsir yang menarik. Keunikan tafsir ini terletak pada penggunaan bahasa dan aksara Bugis yang mencerminkan pengaruh dari lingkungan sosial penafsir dan audiensnya. Menilik sejarahnya, tafsir Bugis pertama kali muncul di tengah kehidupan pesantren. Hal ini disebabkan karena bahasa Bugis digunakan sebagai bahasa sehari-hari oleh kyai dan santrinya, serta masyarakat sekitarnya, Saat ini, banyak orang Bugis yang kehilangan kemampuan membaca aksara Lontara. Jika situasi ini dibiarkan, penggunaan Bahasa Bugis akan semakin terbatas dan mungkin hilang sama sekali. Tafsir Bugis hadir dalam masyarakat Bugis sebagai respons terhadap kekurangan literatur yang dapat diakses oleh mereka yang kurang memahami atau mampu membaca literature berbahasa Arab dan Latin (bahasa Indonesia). Selain itu, kehadiran tafsir berbahasa Bugis ini bertujuan untuk melestarikan bahasa Bugis agar tidak punah, serta memberikan pemahaman yang benar terhadap ajaran-ajaran Islam melalui petunjuk yang terdapat dalam Alquran Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat deskriptif-kualitatif dan kepustakaan (library research). Disebut deskriptif karena penelitian ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan merumuskan tentang perbandingan antara Tafsir al-Munir karya AG. H. Daud Ismail dengan Tafsir AlQuran al-Karim karya MUI Sul-Sel. Metodologi Kitab Tafsir al-Munir dan Kitab Tafsir Al-Quran al-Karim, jika dilihat dari aspek penyajiannya termasuk dalam kategori tafsir Tahlili, dengan sistematika penyajian runtut, dengan mengikuti urutan mushaf Ustmani, yaitu penafsirannya dimulai dari surah al-Fatihah sampai akhir surah An-Nas, namun jika dilihat dari segi uraian-urain ayat yang ditafsirkan, aspek analisisnya menggunakan metode Ijmali. Jika di lihat persamaan antara tafsir al-Munir dengan tafsir Al-Quran al-Karim itu tidak begitu banyak, diantaranya adalah metode yang digunakan metode tahlili, dan juga sumber rujukan kedua tafsir tersebut ialah tafsir Al-kasysyaff dan tafsir Al-Maragi. Perbedaan antara Tafsir alMunir dan Kitab Tafsir Alquran al-Karim terletak pada awal penafsirannya. Kitab Tafsir Al-Quran al-Karim diawali dengan penjelasan tentang gambaran umum surah meliputi jumlah ayat dan alasan penamaan surah tersebut, sedangkan pada Kitab Tafsir al-Munir langsung dimulai dengan pemaparan ayat dan terjemahnyadalam bahasa bugis. Sementara kedua kitab tafsir bugis tersebut dalam menafsirkan ayat, sama-sama mengelompokkan terlebih dahulu beberapa ayat dengan tema tertentu dan diberi judul berdasarkan tema ayat yang dikelompokkan tersebuten_US
dc.publisherUINSI Samarindaen_US
dc.subjectMetodologi Tafsir Bugis, Tafsir al-Munir Karya AG. H. Daud Ismail, Tafsir Al-Quran al-Karim Karya MUI Sul-Selen_US
dc.titleMetodologi Tafsir Bugis (Studi Perbandingan Antara Tafsir al-Munir Karya AG. H. Daud Ismail Dengan Tafsir Al-Quran al-Karim Karya MUI Sul-Sel)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record