Analisis Kesiapan Guru Kelas dalam Perencanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka Belajar (KMB) di Sekolah Dasar Negeri 005 Samarinda Seberang
Abstract
ABSTRAK
Yulia Pratiwi, “Analisis Kesiapan Guru Kelas dalam Perencanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka Belajar (KMB) di Sekolah Dasar Negeri 005 Samarinda Seberang”, 2023. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Jurusan Pendidikan Madrasah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Drs. Khairul Saleh, M.Ag dan Wildan Saugi, M.Pd.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia. Kesiapan guru merupakan hal yang penting untuk di perhatikan karena dengan kesiapan guru yang baik maka akan mencapai tujuan dari terjadinya perubahan kurikulum K13 ke Kurikulum Merdeka Belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesiapan guru kelas dalam perencanaan pembelajaran berbasis kurikulum merdeka.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala sekolah serta guru di SD Negeri 005 Samarinda Seberang dan sumber data sekunder adalah data tenaga pendidik dan kependidikan, surat keputusan sekolah penggerak angkatan pertama dan profil sekolah. Dilakukannya pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan 3 macam yaitu ketekunan pengamat, triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis Miles, Huberman dan Saldana yaitu kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru kelas di SD Negeri 005 Samarinda Seberang sudah siap dalam merencanakan pembelajaran berbasis kurikulum merdeka belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa guru telah mengikuti pelatihan yang dilaksanakan di sekolah dan di luar sekolah sehingga guru memiliki bekal yang cukup untuk merencanakan pembelajaran. Dari bekal yang didapatkan ketika pelatihan guru dapat merencanakan modul ajar sendiri, guru memiliki kesiapan kepribadian yang baik, guru telah menguasai bahan ajar yang dibutuhkan serta guru mampu menggunakan atau merencanakan alat peraga maupun modul praktik dalam pembelajaran. Terdapat kendala dalam penyusunan modul ajar yaitu terdapat guru yang tidak bisa menggunakan ITE dan minimnya rujukan, solusi yang di berikan oleh sekolah adalah dengan mengkolaborasi guru yang mampu menggunakan ITE dengan guru yang tidak bisa menggunakan ITE. Guru juga mencari di internet dan aplikasi merdeka belajar guna memperbanyak rujukan yang dibutuhkan.