PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI 008 SAMARINDA SEBERANG
Abstract
Muhammad Eki Safarudin, 2024. “Peran Guru dalam Meningkatkan Sikap Nasionalisme Siswa di SD Negeri 008 Samarinda Seberang”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Jurusan Pendidikan Madrasah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda. Dibimbing oleh Gianto, M.Pd.I dan Sunanik, M.Pd.I.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya menanamkan sikap nasionalisme sejak dini. Tingkat sekolah dasar merupakan pondasi awal terbentuknya karakter siswa, sehingga apabila siswa sekolah dasar telah memiliki sikap nasionalisme maka siswa tidak akan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang bertentangan atau tidak selaras dengan nilai-nilai yang tercantum pada Pancasila. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran guru dalam meningkatkan sikap nasionalisme siswa kelas IV SD Negeri 008 Samarinda.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif (descriptive approach). Data diperoleh dengan melakukan wawancara dengan guru kelas IV dan kepala sekolah SD Negeri 008 Samarinda Seberang. Observasi diperoleh dengan turun langsung ke sekolah. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dengan teknik triangulasi. Triangulasi (Triangulation) sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Berdasarkan hasil penelitian, peran guru dalam meningkatkan sikap nasionalisme siswa di SD Negeri 008 Samarinda Seberang yaitu dengan memberikan penjelasan mengenai keberagaman yang ada kepada siswa, mengajarkan siswa lagu-lagu daerah dan lagu-lagu nasional, serta menjalankan kegiatan-kegiatan sekolah yang berkaitan dengan meningkatkan sikap nasionalisme siswa. Kendala yang dihadapi guru dalam meningkatkan sikap nasionalisme siswa dialami oleh guru kelas. Guru merasa siswa kelas satu masih kurangnya pemahaman tentang nasionalisme sehingga sebagai guru harus ekstra dan telaten untuk mengajarkan mengenai sikap nasionalisme. Sedangkan pada guru-guru lain tidak ditemukannya kendala yang signifikan dalam meningkatkan sikap nasionalisme siswa.