PERENCANAAN PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI BERDASARKAN POTENSI DAERAH DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS SAMARINDA
Abstract
Alif Hidayatullah, 2024. “Perencanaan Pengembangan Program Studi Berdasarkan Potensi Wilayah di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda”. Skripsi, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Jurusan Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda (UINSI). Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Prof. Dr. Zamroni, M.Pd sebagai pembimbing I dan Bapak Dr. Kautsar Eka Wardhana, M.Pd sebagai pembimbing II.
Latar belakang penelitian ini adalah bagaimana untuk merencanakan pengembangan program studi berdasarkan potensi wilayah. UINSI Samarinda bekerjasama dengan masyarakat dalam menentukan langkah bagaimana mewujudkan mutu pendidikan lembaga tersebut secara efektif dan efisien melalui berbagai macam hal, salah satunya dalam perencanaan pengembangan program studi yang ada di dalamnya sesuai dengan kebutuhan atau potensi daerah di mana lembaga UINSI tersebut didirikan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sektor-sektor ekonomi dominan di Kota Samarinda antara tahun 2019 hingga 2023 serta fakultas dan program studi yang ada di UINSI Samarinda dengan metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif menggunakan analisis Location Quotient (LQ).
Hasil penelitian menunjukkan melalui analisis LQ, ditemukan bahwa terdapat 4 sektor basis yaitu sektor jasa keuangan dan asuransi, perdagangan besar dan eceran, transportasi dan pergudangan, serta konstruksi. Sektor-sektor basis ini merupakan sektor yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Di UINSI Samarinda sendiri sudah memiliki program studi yang terkait dengan sektor-sektor tersebut kecuali sektor konstruksi yang perlu dibentuk dan dikembangkan. Untuk membentuk dan mengembangkan sektor tersebut menjadi sebuah program studi, terdapat tantangan-tantangan yang harus dihadapi UINSI Samarinda yaitu kebutuhan SDM, kebutuhan sarana dan prasarana, kemudian persaingan antar universitas.