STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM PENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MADRASAH TSANAWIYAH MA’ARIF NU 1 SAMARINDA
Abstract
Saparuddin, 1911102006. Strategi Kepala Madrasah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU 1 Samarinda. Skripsi, Manajemen Pendidikan Islam, Program Strata Satu, UINSI Samarinda. Pembimbing: Dr. Zamroni, M.Pd dan Anggie Nadia Dinihari, M.Pd.
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya mutu pendidikan yang baik maka dapat menciptakan suatu pendidikan yang berkualitas. Untuk mencapai hal tersebut perlu dilaksanakan strategi peningkatan mutu pendidikan yang mengarah pada 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi mutu pendidikan serta faktor pendukung dan penghambat pada peningkatan mutu pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU 1 Samarinda.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun wawancara yang peneliti lakukan dalam bentuk tanya jawab dengan responden yaitu kepala madrasah, wakil kepala madrasah kesiswaan, dan guru. Adapun wawancara yang dilakukan oleh peneliti berupa tanya jawab mengenai strategi peningkatan mutu pendidikan, faktor pendukung, dan penghambat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data. Kemudian keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu.
Hasil yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah strategi peningkatan mutu pendidikan di MTs Ma’arif NU 1 Samarinda meliputi Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dalam hal ini peneliti hanya mengambil 4 standar, yaitu kepala madrasah sebagai pendidik (Educator) yang meliputi standar proses dan standar kompetensi kelulusan, sedangkan kepala madrasah sebagai manajer yang meliputi standar isi dan standar sarana prasarana. Adapun faktor pendukungnya meliputi tenaga pendidik yang kompeten dan lingkungan yang secara geografis sangat strategis, sedangkan faktor penghambatnya meliputi biaya yang menjadi faktor utama dari sarana prasarana yang belum sesuai dengan standar minimal sarana prasarana.