dc.description.abstract | Andrianur, 2019. “Implementasi Budaya Islami di SMK Negeri 17 Samarinda”. Skripsi, Program Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negri (IAIN) Samarinda”. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Dr. Zamroni, M.Pd. selaku pembimbing I dan Bapak H. Susanto, Lc, M.Pd.I. selaku pembimbing II.
Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi budaya Islami di SMK Negeri 17 Samarinda. Lembaga pendidikan sejatinya harus dapat dikelola dengan baik, bila ingin dapat terus maju dan bersaing, seorang kepala sekolah berperan penting dalam melaksanakan pengelolaan kegitan pendidikan secara kompeleks, terdapat kepala sekolah yang berperan aktif dalam mengembangkan budaya Islami. Begitupun SMK Negeri 17 Samarinda merupakan lembaga pendidikan yang kepala sekolahnya berperan aktif dalam implementasi budaya-budaya Islami seperti budaya berpakaian, budaya shalat berjamaah, budaya Senyum, Salam, Sapa, membaca Al-Quran, Shadaqah atau infaq, Peringatan hari besar Islam, Pesantren Kilat Ramadhan, Jujur, disiplin, kerjasama, membaca, bersih, berprestasi dan berkompetensi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, termasuk dalam penelitian lapangan (Field Research). Sumber data diperoleh dari dua sumber yaitu sumber data primer: Kepala Sekolah, Waka Kurikulum dan Guru PAI SMK Negeri 17 Samarinda dan sumber data sekunder: data-data dan dokumentasi. Adapun metode pengumpulan datanya menggunakan teknik obesrvasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan analisis data interaktif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah diaksanakan dapat disimpulkan bahwa Implementasi Budaya Islami di SMK Negeri 17 Samarinda telah bangun dengan empat cara yaitu yang pertama dengan cara harian meliputi nilai ibadah shalat berjamaah (duhah, zuhur, ashar) tadarus Al-Quran, HBS (hijau bersih sehat), 3S senyum, salam, sapa, jujur dan disiplin, etika berpakaian, membaca Al-Quran, berdo’a pada jam pertama dan terakhir jam pelajaran. Kemudian cara yang kedua, setiap minggunya meliputi sedekah/infak di hari Jum’at dan sholat Jum’at bersama. Cara ketiga, kegiatan keagamaan yang bersifat bulanan adalah peringatan hari besar islam (PHBI). Cara keempat, kegiatan keagmaan yang bersifat tahunan adalah: kegiatan berkurban di lembaga sekolah, pesantren ramadhan, buka bersama. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan wujud dari nilai islami yang ditanamkan dalam diri peserta didik untuk mengimplementasikan budaya islami di SMK Negeri 17 Samarinda. | en_US |