ANALISIS KEPERCAYAAN DIRI ANAK USIA 5 – 6 TAHUN DALAM KEGIATAN PRAMUKA DI KB/TK ISLAM AL – AZHAR 46 SAMARINDA

Abstract

Septi. 2024. Analisis Kepercayaan Diri Anak Usia 5-6 Tahun Dalam Kegiatan Pramuka di KB/TK 46 Al-Azhar Samarinda. Skripsi, Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Gianto, M.Pd.I selaku pembimbing I dan Ibu Amalia Rahmah, M.Pd. selaku pembimbing II.

Latar belakang penelitian pentingnya mengembangkan rasa percaya diri anak usia 5-6 tahun. Pada usia ini anak diharapkan mendapatkan stimulasi yang tepat untuk mengoptimalkan pertumbuhannya. Beberapa aspek yang perlu dikembangkan pada anak usia ini perkembangan kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial-emosional, agama moral, dan seni. Salah satu yang perlu dikembangkan dalam aspek ini yakni aspek sosial-emosional kepercayaan diri anak, agar anak mampu berkomunikasi dengan baik di lingkungannya. Dalam hal ini, tempat anak bersekolah perlu mengadakan berbagai upaya untuk terus mengolah kepercayaan diri anak untuk muncul, dan kegiatan yang sering digunakan yakni kegiatan pramuka. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepercayaan diri anak usia 5-6 tahun dalam kegiatan pramuka di KB/TK 46 Al-Azhar Samarinda.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan saat semester genap Tahun Ajaran 2023/2024 bertempat di KB/TK Al-Azhar 46 Samarinda. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui tahap observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, serta proses verifikasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di KB/TK Islam Al-Azhar 46 Samarinda terdapat beberapa keterampilan dan kemampuan anak yang berhasil dikembangkan melalui kegiatan pramuka di antaranya, 1) anak lebih percaya pada kemampuannya sendiri seperti berusaha menghadapi kesalahan yang mereka lakukan, 2) anak mampu bertindak dalam mengambil keputusan seperti mengambil keputusan dalam permainan, 3) anak memiliki rasa positif terhadap diri sendiri seperti menunjukkan kepercayaan diri dalam bahasa tubuh mereka, 4) anak lebih berani mengungkapkan pendapatnya seperti menyatakan perasaan atau kebutuhannya. Kegiatan kepramukaan ini juga membutuhkan berbagai tahapan pada jenjang pra siaga agar anak dapat memahami tujuan dari diadakannya kegiatan ini, tahap pertama anak-anak akan dikenalkan dengan salam pramuka, tahap ke-2 anak-anak akan mulai diajari pramuka melalui lagu-lagu, tahap ke-3 anak-anak akan mulai aktif bergerak, dan tahap terakhir anak akan diuji melalui kegiatan puncak pra siaga.